Rabu, 16 September 2015

Laras Aulia Puteri

LARAS AULIA PUTERI
Departemen Biologi (biologi.ipb.ac.id)
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (fmipa.ipb.ac.id)
Institut Pertanian Bogor (www.ipb.ac.id)
 
Kuliah Perilaku Konsumen IKK 233 (Consumer Behavior Class)
 
Department of Family and Consumer Science (www.ikk.fema.ipb.ac.id)
College of Human Ecology (www.fema.ipb.ac.id)
Bogor Agricultural University IPB (www.ipb.ac.id)

Prof Dr Ir UJANG SUMARWAN, MSc (www.sumarwan.staff.ipb.ac.id , www.ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id, sumarwan@mb.ipb.ac.id)
Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSAD
Dr. Ir. Megawati Simanjuntak, MS
Ir. Retnaningsih, MS
Ir. Md Djamaluddin, MSc

Ujang Sumarwan. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta (ID): PT Ghalia Indonesia.
 

Kuliah Pertama Pendahuluan Kamis siang 3 September 2015
Kuliah Topik Motivasi dan Kebutuhan Kamis siang 10 September 2015

Motivasi dalam perilaku konsumen muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan konsumen. Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan antara yang seharusnya dirasakan dan sesungguhnya dirasakan. Motivasi terbentuk karena ada stimulus atau rangsangan. Rangsangan tersebut bisa datang dari dalam diri seseorang (kondisi fisologis). Rangsangan menyebabkan konsumen merasakan adanya pengenalan kebutuhan. Pengenalan kebutuhan akan menyebabkan tekanan kepada konsumen sehingga ada dorongan pada dirinya untuk melakukan rindakan yang bertujuan.
Kebutuhan yang dirasakan konsumen (felt need) bisa dimunculkan oleh faktor diri konsumen sendiri (fisologis) atau faktor luar konsumen. Iklan dan komunikasi pemasaran lainnya bisa membangkitkan kebutuhan yang dirasakan konsumen. Kebutuhan yang dirasakan konsumen sering kali dibedakan berdasarkan kepada manfaat yang diharapkan dari pembelian dan penggunaan produk.
Teori Maslow atau Hierarki Kebutuhan Manusia yang dikemukakan oleh Dr. Abraham Maslow menggambarkan lima kebutuhan manusia berdasarkan tingkat kepentingannya mulai dari yang paling rendah, yaitu kebutuhan biologis sampai paling tinggi, yaitu kebutuhan psikogenik. Menurut teori Maslow, manusia berusaha memenuhi kebutuhan tingkat rendahnya terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
David McClelland mengembangkan suatu teori motivasi yang disebut sebagai McClelland’s Theory of Learned Needs. Teori ini mrnyatakan bahwa ada tiga kebutuhan dasar yang memotivasi seorang individu untuk berperilaku, yaitu kebutuhan untuk sukses (needs for achievement), kebutuhan untuk afiliasi (needs for affiliation), dan kebutuhan kekuasaan (needs for power).
Para pemasar bisa menggunakan teori motivasi Maslow atau hierarki kebutuhan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Produk atau jasa yang dipasarkan bisa diarahkan untuk target pasar berdasarkan tingkat kebutuhan konsumen. Hierarki kebutuhan Maslow juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan positioning produk atau jasa. Positioning adalah citra produk atau jasa yang ingin dilihat oleh konsumen. Kunci dari positioning adalah persepsi konsumen terhadap produk atau jasa.
Para peneliti berusaha mengungkapkan motivasi dan kebutuhan konsumen melalui riset, yaitu dengan melakukan survei terhadap konsumen. Metode survei yang dipakai dikenal sebagai metode pelaporan diri atau self report.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar